Informasi terbaru mengenai persaingan di industri kartu grafis datang dari NVIDIA. Kabarnya, NVIDIA tidak ingin manufaktur ikut-ikutan memproduksi VGA terbaru dari Intel, yaitu Intel Arc Battlemage. Meskipun VGA tersebut masih dalam tahap pengembangan dan dijadwalkan akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun depan, NVIDIA dikabarkan mengharuskan manufaktur bekerja secara eksklusif dengan mereka, tanpa melibatkan produk dari Intel.
NVIDIA Tidak Ingin Manufaktur Bekerja Sama dengan Intel
Arc Battlemage dikatakan baru akan meluncur tahun 2024
Kabar ini pertama kali muncul melalui laporan dari Wccftech. Dilaporkan bahwa NVIDIA merasa cemburu melihat manufaktur yang sebelumnya memproduksi VGA NVIDIA ikut terlibat dalam produksi VGA Intel Arc Battlemage. Bahkan, NVIDIA disebut telah mengancam manufaktur agar fokus bekerja dengan mereka saja dan mengabaikan produk dari Intel dan AMD.
PRO Hi-Tech dan desas-desus yang menjadi topik hangat
Ancaman ini terlihat dari gambar yang diunggah oleh PRO Hi-Tech dan dilaporkan oleh Wccftech. Dalam gambar tersebut, NVIDIA mengancam akan membatasi pasokan VGA seri GTX dan RTX kepada manufaktur jika mereka tidak mematuhi tuntutan NVIDIA. Jika situasi ini tidak diselesaikan, NVIDIA bahkan dapat memutuskan kerja sama dengan manufaktur tersebut.
Tidak hanya itu, laporan juga menyebutkan bahwa ini bukan kali pertama NVIDIA menggunakan taktik ini untuk mendominasi pasar kartu grafis. Sebagai contoh, NVIDIA telah menghalangi beberapa seri produk AMD, seperti Asus ROG STRIX, MSI SUPRIM X, dan Gigabyte Aorus Extreme, agar tidak diproduksi oleh manufaktur.
Baca Juga
Akar masalah ini mungkin berasal dari tahun 2018 ketika NVIDIA meluncurkan program mitra bernama GeForce Partner Program (GPP). Program ini dirancang untuk menjalin kemitraan eksklusif dengan manufaktur terkemuka di dunia.
Takut dengan Arc Battlemage?
Gambaran pertukaran VGA di masa-masa damai
Keputusan NVIDIA ini menuai kontroversi di industri kartu grafis. Beberapa orang menganggapnya sebagai taktik yang tidak adil dan merugikan persaingan yang sehat. Mereka berpendapat bahwa konsumen seharusnya memiliki pilihan yang lebih luas dalam memilih kartu grafis terbaik sesuai kebutuhan mereka.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa ini masih berupa rumor dan belum ada konfirmasi resmi dari NVIDIA atau Intel mengenai masalah ini. Kita harus menunggu klarifikasi lebih lanjut dari kedua perusahaan tersebut.
Sementara itu, para penggemar dan pengguna kartu grafis akan terus memantau perkembangan situasi ini. Pertanyaan yang muncul adalah apakah persaingan antara NVIDIA dan Intel dalam industri kartu grafis akan semakin memanas ataukah ada kemungkinan kerja sama di masa depan.
Terlepas dari persaingan di antara mereka, yang terpenting adalah pengembangan teknologi kartu grafis yang inovatif dan berkualitas, sehingga konsumen dapat menikmati pengalaman bermain game yang lebih baik dan performa visual yang memukau.