Pembatasan Akses Tweet di Twitter Menimbulkan Ribuan Laporan Error dari Pengguna

Tekno425 Dilihat

Twitter, salah satu platform media sosial terkenal, telah menjadi sorotan kontroversi baru-baru ini. Setelah diambil alih oleh pengusaha Elon Musk, banyak kebijakan baru yang menimbulkan protes dari penggunanya.

Salah satu kebijakan terbaru adalah pembatasan jumlah akses tweet bagi setiap pengguna. Meskipun ada alasan tertentu di balik pembuatan aturan baru ini, respons terhadap kebijakan tersebut cenderung negatif, dengan banyak pengguna melaporkan adanya kesalahan pada situs web.

Pengguna Twitter Laporkan Error Pasca Kebijakan Baru

Kebijakan Batasi Jumlah Akses Tweet Timbulkan Error Masal

Kebijakan Batasi Jumlah Akses Tweet Timbulkan Error Masal

Pengguna Twitter melaporkan adanya error setelah kebijakan baru diterapkan. Beberapa waktu yang lalu, Elon Musk mengumumkan kebijakan baru di mana pengguna Twitter akan dibatasi dalam jumlah tweet yang dapat dilihat setiap harinya. Pembatasan ini dibagi menjadi tiga kategori: pengguna terverifikasi dibatasi hingga 10.000 tweet per hari, pengguna tak terverifikasi hingga 1.000 tweet per hari, dan pengguna baru hingga 500 tweet per hari.

Batasi Jumlah Akses Tweet, Ribuan Pengguna Twitter Laporkan Error Masal 5

Batasi Jumlah Akses Tweet, Ribuan Pengguna Twitter Laporkan Error Masal 5

Meskipun alasan di balik kebijakan ini adalah untuk menghindari pengambilan data secara massal dan manipulasi sistem, kebijakan baru ini justru menimbulkan masalah baru. Melalui situs Down Detector, lebih dari 1.000 laporan kesalahan Twitter telah tercatat sejak 1 Juli. Jumlah laporan tersebut terus meningkat dan mencapai puncaknya dengan 7.483 laporan kesalahan.

Baca Juga

Elon Musk sendiri menyatakan bahwa kebijakan baru ini hanya bersifat sementara. Namun, belum ada informasi mengenai berapa lama kebijakan ini akan berlangsung. Hingga saat ini, laporan kesalahan masih terus berdatangan, terutama melalui versi aplikasi. Namun, juga terdapat sejumlah pengguna yang mengalami kesalahan saat mengakses situs web.

Berbagai Kontroversi Elon Musk sejak Menjadi CEO Twitter

Berbagai Kontroversi Elon Musk sejak Menjadi CEO Twitter

Berbagai Kontroversi Elon Musk sejak Menjadi CEO Twitter

Selama menjadi CEO Twitter, Elon Musk telah terlibat dalam berbagai kontroversi. Pada tahun 2022, ia mengumumkan pembelian perusahaan Twitter senilai 635 triliun. Namun, langkah ini justru mendapatkan banyak kritik dari pengguna. Salah satu kritik utamanya adalah kebijakan akun terverifikasi, di mana pengguna diharuskan membayar biaya langganan untuk mendapatkan centang biru pada akun mereka.

Selain itu, terdapat juga kasus PHK massal karyawan Twitter yang dilakukan oleh Elon Musk, yang membuatnya dijuluki sebagai “Thanos Musk”. Hal ini memicu protes dari banyak pihak, terlihat dari hasil voting pengguna Twitter yang mendukung pengunduran diri Elon Musk sebagai CEO Twitter.

Saat ini, Elon Musk telah secara resmi mengundurkan diri sebagai CEO dan digantikan oleh Linda Yaccarino. Namun, ia masih menjabat sebagai ketua perusahaan yang fokus pada desain produk dan teknologi baru.

Tinggalkan Balasan