Perbedaan Manga, Manhwa dan Manhua

Manga567 Dilihat

Bagi penggemar yang menyukai membaca komik pasti tidak asing dengan istilah manga, manhwa dan manhua. Ketiganya mirip namun memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan paling mendasar adalah asal negara. Manga berasal dari Jepang, Manhwa dari Korea Selatan dan Manhua berasal dari China. Namun perbedaan ketiganya tidak hanya itu saja.

Berikut di bawah ini penjelasan perbedaan manga, manhwa dan manhua.

Pembaca Ideal Manga, Manhwa, dan Manhua

Komik Asia Timur memiliki konten spesifik yang bertujuan untuk menarik demografi berbeda, biasanya berdasarkan usia dan jenis kelamin. Di Jepang, manga Shonen anak laki-laki diisi dengan cerita aksi dan petualangan seperti My Hero Academia dan Naruto yang populer. Yang terakhir adalah bagian dari kategori “battle Shonen”, yang dikenal dengan kiasan seperti turnamen ars dan elemen berulang lainnya. Manga Shojo sebagian besar merupakan cerita fantasi atau magis yang menampilkan gadis-gadis muda, seperti Precure, Sailor Moon, atau Cardcaptor Sakura, dan romansa yang kompleks, seperti Fruits Basket.

Ada juga manga dikenal sebagai seinen dan josei yang cenderung lebih tua, dan menampilkan konten yang lebih dewasa. Ini bisa berupa kisah petualangan yang lebih gelap atau kisah kemanusiaan yang lebih membumi.

Demikian pula, manhwa dan manhua juga memiliki komik yang ditujukan untuk demografi tertentu. Manga biasanya menerbitkan bab baru atau episode bari selama mingguan atau 2 minggu.  Jika sebuah manga menjadi populer, manga tersebut kemudian diterbitkan dalam kumpulan volume, yang dikenal sebagai tankōbon. Sedangkan untuk manhwa dan manhua digital, bab-babnya diunggah setiap minggu di platform komik digital seperti webtoon, dengan format penerbitan yang serupa namun berbeda dari sifat manga.

Konten Budaya dan Arah Bacaan dalam Manga, Manhwa, dan Manhua

Isi komik Asia Timur mencerminkan budaya dan nilai aslinya. Dalam manga, ada banyak cerita fantasi dan supernatural tentang shinigami (“dewa kematian”) seperti seri Shonen Bleach karya Tite Kubo dan Death Note yang sangat populer.

Manhwa sering kali memiliki alur cerita yang berkaitan dengan budaya kecantikan Korea, seperti True Beauty, dengan cerita yang lebih berorientasi pada wanita ini memiliki cakupan yang membumi dan realistis. Dalam kasus serial Solo Leveling, ini adalah sebuah fantasi yang sangat mirip dengan genre isekai Jepang.

Akan tetapi saat ini sudah populer historical manhwa yang mengambil latar kebudayaan Kerajaan barat, seperti kaisar, duke, marquiness. Biasanya berisi protagonis wanita yang masuk ke dalam novel historical.

Demikian pula, manhua menampilkan banyak komik bertema wuxia (kesatriaan seni bela diri), dan genre budidaya (xianxia) dengan caranya sendiri mirip dengan pahlawan yang dikuasai di manga isekai dan fantasi tertentu.

Art Style dan Teks dalam Manga, Manhwa, dan Manhua

Dalam bentuk cetak dan digital, manga biasanya diterbitkan dalam warna hitam putih, kecuali ada rilis khusus yang dicetak dalam warna penuh atau dengan halaman berwarna. Manhwa digital diterbitkan dalam warna, tetapi manhwa cetak biasanya diterbitkan dalam warna hitam putih, mirip dengan manga. Manhua seperti manhwa digital yang gamabrnya diterbitkan berwarna.

Terinspirasi oleh seni Walt Disney, Osamu Tezuka menggambar karakternya dengan mata besar, mulut kecil, dan ekspresi berlebihan untuk menekankan emosi tertentu. Gaya seni Tezuka mempengaruhi gaya seniman lain di Jepang dan tempat lain. Namun, karakter manhwa dan manhua biasanya digambar untuk fokus pada proporsi dan penampilan manusia yang lebih realistis.

Manga dan manhwa juga memiliki setting background yang realistis dan detail, berbeda dengan manhwa digital yang memiliki background lebih sederhana. Namun, perlu dicatat bahwa manhwa cetak lebih mirip dengan manga dalam hal ini.

 Manga juga menggunakan serangkaian onomatopoeia unik untuk menggambarkan tidak hanya suara binatang dan benda mati tetapi juga keadaan psikologis dan emosi. Demikian pula, manhwa dan manhua memiliki rangkaian onomatopoeia sendiri yang digunakan untuk menggambarkan emosi dan gerakan. Selain itu, manhwa digital sering kali menggunakan musik dan cuplikan suara untuk meningkatkan pengalaman membaca, sesuatu yang baru dalam presentasi elektr

Tinggalkan Balasan