Saya baru saja melihat ulang tayangan Macross Delta, dan membuat saya bergetar dan membuat review tentang anime yang sudah lama ini (tahun 2016). Memang betul kalau kita lihat ulang, anime ini bukan hanya sekadar pertunjukan mecha atau perkenalan kepada idol J-Pop. Ada lebih banyak lapisan yang menghuni setiap episode dari serial ini, yang memperdalam pemahaman kita tentang psikologis, tanggung jawab, realitas, impian, dan hubungan antarmanusia. Terkadang, dalam hidup, kita mengenal absurditas, dan di sini kita menemukan bahwa jodoh itu tidak bisa kita tentukan; kita hanya menjalani hidup dengan siapa kita bertemu dan mau dibawa ke mana hubungan itu. Persahabatan itu bisa hanya sebatas kenalan, atau everthing, namun yang paling penting adalah terhubung, meskipun tidak bertemu, suara dan perasaan saling terhubung; kita akan saling melindungi.
Menyelami Makna dalam Macross Delta
Macross Delta adalah bagian dari waralaba Macross yang terkenal, yang sudah bermula sejak tahun 1982. Meneruskan tradisi dengan elemen mecha yang ikonik, Macross Delta memperkenalkan generasi baru para karakter dan mecha yang mengesankan, serta lagu-lagu yang disajikan oleh grup idol Walküre. Secara visual, anime ini menarik dengan animasi yang dinamis dan desain karakter yang menawan, namun pada lapisan yang lebih dalam, kita dapat menangkap tema-tema yang lebih berat dan mendalam.
Ketika saya melihat ulang, saya merasakan getaran yang kompleks; ini datang bukan hanya dari aksi atau romansa, tetapi dari refleksi pada realitas kehidupan itu sendiri. Macross Delta mengajak penonton untuk menelusuri jiwa karakter dan memperlihatkan bagaimana mereka menghadapi tantangan dan dilema yang rumit dalam hidup mereka. Di sini, saya akan membahas beberapa tema utama dari anime ini — tanggung jawab, psikologis, dan hubungan, serta membandingkannya dengan filosofi Albert Camus dan pemikiran para filsuf lainnya.
Absurditas dan Tanggung Jawab: Pelajaran dari Karakter
Salah satu karakter yang paling menonjol dalam Macross Delta adalah Hayate Immelmann, seorang pilot yang sangat terpengaruh oleh lingkungan di sekitarnya. Dalam salah satu episode yang menonjol, kita melihat Hayate yang terus bergulat dengan kekhawatiran dan tanggung jawabnya terhadap orang-orang di sekitarnya. Dalam banyak hal, ini mencerminkan pandangan Albert Camus tentang absurditas: bahwa meskipun hidup tampak tidak memiliki makna, kita harus menghadapi kenyataan tersebut dan berusaha memberikan makna pada hidup kita sendiri.
Episode 5 menunjukkan bagaimana Hayate berjuang untuk menghadapi rasa takutnya menghadapi pertempuran. Di sinilah terlihat bahwa tanggung jawab bukan hanya tentang aksi fisik, tetapi juga tentang tanggung jawab emosional terhadap orang-orang yang kita cintai. Dia harus berfungsi sebagai pelindung, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk teman-teman dan rekan-rekannya. Ini menciptakan dinamika yang mendalam di mana tanggung jawab dan keberanian bertemu.
Di sisi lain, kita memiliki karakter Freyja Wion, yang mencari tempat dan arti dalam diri sendiri saat dia terlibat dengan Walküre. Kehadirannya dalam kelompoknya bukan hanya menunjukkan pencarian cita-cita, tetapi juga bagaimana dia berusaha memahami perannya dalam hubungan tersebut. Dia mencerminkan konsep filosofi Romanticism yang membahas pentingnya perasaan dan pengalaman. Dalam salah satu lagunya, Freyja menyampaikan emosi yang tulus tentang cinta dan persahabatan, yang menyentuh jiwa setiap pendengarnya.
Hubungan yang Mendesak: Antara Jodoh dan Persahabatan
Hubungan di antara para karakter dalam Macross Delta sangatlah kompleks. Kita melihat interaksi antara Hayate dan Freyja yang didasarkan pada ketertarikan yang mendalam, tetapi juga saling mendukung. Hal ini membawa kita pada perenungan tentang jodoh; karakter-karakter tersebut tidak memaksakan hubungan mereka, melainkan menjalani hubungan tersebut dengan jujur. Ini mengingatkan kita pada pandangan Nietzsche, yang percaya bahwa hubungan yang sejati datang dari kesadaran penuh tentang diri dan orang lain.
Episode 15 dalam Macross Delta menggambarkan bagaimana Hayate dan Freyja saling memahami hubungan mereka. Melalui lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Walküre, penonton dapat merasakan kepentingan komunikasi dan kejujuran. Ini tidak hanya menunjukkan cinta romantis, tetapi juga rasa persahabatan yang kuat. Mereka memahami bahwa meskipun dunia di sekitar mereka adalah tempat yang penuh bahaya dan ketidakpastian, mereka memiliki satu sama lain untuk saling mendukung.
Lagu dengan Makna Mendalam
Lagu-lagu dalam Macross Delta pun menjadi salah satu sorotan yang menarik. Berbeda dari banyak lagu idol J-Pop yang sering kali terjebak dalam lirik yang dangkal atau tema yang berulang, Walküre menampilkan lirik dengan makna mendalam. Misalnya, dalam lagu “Ikenai Taiyou,” mereka merenungkan tentang cinta dan bagaimana pengalaman itu tidak hanya memberi mereka kebahagiaan, tetapi juga rasa sakit. Dalam konteks ini, kita diperlihatkan bahwa cinta itu datang sekali; oleh karena itu, kita harus menikmatinya dan merayakan setiap momen yang ia tawarkan.
Di segmen lain, dalam lagu “Sora ni Utaeba,” Walküre mengekspresikan ide tentang keberanian dan harapan. Di sini, penonton diajak untuk merenungkan pentingnya menyayangi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Dengan mencintai, kita mendapatkan kekuatan untuk menghadapi rintangan dan mewujudkan impian kita, meskipun hidup tidak selalu berjalan sesuai keinginan. Lirik ini secara langsung menciptakan resonansi dengan tema yang diangkat oleh Camus: meskipun hidup dapat terasa absurd, kita memiliki kemampuan untuk menemukan kebahagiaan di tengah kekacauan.
Menghadapi Realitas Hidup: Memiliki Tanggung Jawab
Melihat lebih dalam pada tema tanggung jawab, kita dapat menyimak bagaimana anime ini menggambarkan beban yang ditanggung oleh para protagonisnya, tidak hanya beban pribadi, tetapi juga beban dari keluarga dan bangsa. Episode 22 menyajikan momen di mana para karakter dihadapkan pada pilihan sulit yang memiliki dampak lebih luas. Ketika mereka bertarung melawan musuh, mereka tidak hanya bertarung untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk meneruskan harapan bagi orang-orang yang mereka cintai dan untuk masa depan bangsa mereka.
Pertarungan ini bisa dilihat sebagai sebuah metafora dari tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Setiap individu memiliki tanggung jawab tidak hanya terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap komunitas dan bangsa. Ini mengingatkan kita pada pemikiran Jean-Paul Sartre, yang menganggap tanggung jawab sebagai bagian dari kebebasan. Ketika kita memilih untuk berbuat baik atau mengambil tindakan, kita juga harus siap dengan konsekuensi dari pilihan tersebut.
Pandangan Pribadi
Setelah melihat kembali Macross Delta, saya merasa terinspirasi oleh makna dan pesan yang terkandung di dalamnya. Pengalaman karakter-karakter di anime ini mencerminkan kehidupan sehari-hari, di mana banyak dari kita juga berjuang untuk menemukan makna dalam hubungan, tanggung jawab, dan pengalaman. Dalam dunia yang serba cepat ini, konteks emosional dan ikatan yang tercipta antar karakter menjadi pengingat bahwa, meskipun kita bisa merasa terasing atau kehilangan arah, kita selalu memiliki pilihan untuk terhubung dengan orang lain.
Menemukan kekuatan dalam diri dan menjadi responsif terhadap hubungan yang kita jalin adalah hal yang amat penting. Macross Delta tidak sekadar menghibur dengan pertarungan mecha dan lagu-lagu catchy, tetapi, lebih dari itu, menyajikan cermin bagi kita untuk merefleksi diri dan membangun hubungan yang lebih dalam dan bermakna.
Macross Delta adalah jauh lebih dari sekadar anime mengenai mesin tempur dan idol J-Pop. Ia mengundang kita untuk menyelami psikologi, eksistensi, dan hubungan yang ada dalam hidup kita. Melalui kekuatan musik, cerita, dan karakter-karakter yang kompleks, anime ini menjadikan kita berhenti sejenak untuk memikirkan tanggung jawab kita sebagai individu dan sebagai bagian dari masyarakat. Dengan menyelipkan tema-tema filosofis ke dalam kisah yang menarik, Macross Delta menjadi anime yang layak untuk ditonton dan direnungkan, bahkan bertahun-tahun setelah perilisannya.
Melalui lirik yang bermakna, pertempuran yang menggugah semangat, dan hubungan emosional yang dibangun antar karakter, kita diingatkan bahwa hidup—seperti dalam Macross Delta—senantiasa membutuhkan keberanian untuk mencintai, bertanggung jawab, dan menghadapi absurditas yang ada. Mungkin, inilah inti dari apa yang membuat anime ini bertahan dalam ingatan kita. Di balik semua itu, kita menemukan bahwa cinta, harapan, dan persahabatan adalah jembatan untuk melewati setiap kekacauan yang kita hadapi di dalam hidup ini.