Merayakan Kodomo no Hi: Tradisi Hari Anak-Anak di Jepang

Budaya283 Dilihat

Kodomo no Hi, atau Hari Anak-Anak, adalah salah satu hari libur resmi di Jepang yang jatuh pada tanggal 5 Mei setiap tahunnya. Ini adalah bagian dari rangkaian liburan yang dikenal sebagai Golden Week di Jepang, yang mencakup akhir April dan awal Mei. Tapi apa sebenarnya yang terjadi di Jepang selama hari libur Kodomo no Hi?

Merayakan Pertumbuhan Anak Laki-Laki

Mungkin Anda belum tahu bahwa Kodomo no Hi sebenarnya adalah hari yang ditujukan khusus untuk anak laki-laki. Pada hari ini, mereka merayakan pertumbuhan dan perkembangan anak laki-laki serta menghormati peran ayah dalam keluarga. Sebelumnya, hari ini dikenal sebagai “Tango no Sekku,” salah satu dari lima upacara tahunan dalam tradisi Jepang. Tradisi ini berasal dari periode Nara dan bertujuan untuk memberi pengakuan atas keberhasilan dan pertumbuhan anak laki-laki.

Tradisi Koinobori, Kabuto, dan Kashiwa Mochi

Salah satu ciri khas Kodomo no Hi adalah bendera ikan mas yang dikenal sebagai Koinobori. Bendera ini biasanya dipasang di luar rumah, dan ketika angin bertiup, Koinobori terlihat seperti sedang berenang. Menurut kepercayaan Jepang, Koinobori membawa keberuntungan dan rezeki untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Selain Koinobori, tradisi lain yang umum selama Hari Anak-Anak adalah Kabuto, yang merupakan helm samurai. Biasanya, anak-anak akan membuat Kabuto mereka sendiri dari kertas dan memakainya. Kabuto memiliki makna simbolis sebagai perlindungan dan diyakini dapat menjaga anak-anak dari bahaya serta mempromosikan pertumbuhan mereka yang sehat.

Selama acara ini, hidangan khas yang disajikan adalah Kashiwa Mochi. Ini adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung beras dengan isi kacang merah, dibungkus dengan daun pohon ek. Daun ek ini tidak dapat dimakan dan melambangkan kelangsungan keturunan, karena daun tersebut tidak akan rontok sampai daun muda yang baru tumbuh.

Dengan tradisi seperti Koinobori, Kabuto, dan Kashiwa Mochi, Kodomo no Hi adalah hari yang penuh makna di Jepang, yang menghormati anak laki-laki dan merayakan masa depan mereka dengan harapan yang cerah. Semoga perayaan ini akan terus berlanjut dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Tinggalkan Balasan