Mengapa Genya Bisa Menjadi Iblis di Demon Slayer? Simak Penjelasannya di Bawah Ini

Anime1011 Dilihat

Sejak awal, anime Demon Slayer menetapkan sistem pertarungannya sebagai manusia melawan iblis. Kedua sisi  berbeda yang memisahkan keduanya. Namun di Arc The Swordsmith Village secara mengejutkan penggemar, Genya tiba-tiba saja berubah menjadi iblis. Mengapa Genya bisa menjadi iblis di Demon Slayer? Simak Penjelasannya di Bawah ini.

Iblis adalah makhluk supernatural dengan kemampuan seperti regenerasi, Seni Iblis Darah, serta kekuatan dan kecepatan luar biasa. Oleh karena itu, anggota Korps Pembunuh Iblis memerlukan pedang khusus dan teknik pernapasan untuk mengatasi rintangan yang mengintimidasi ini.

Pengecualian untuk aturan ini adalah Genya Shinazugawa merupakan anggota pembutu  Iblis yang tidak pernah mempelajari teknik pernapasan apa pun. Ia menggunakan alat bantuan seperti senapan untuk mengalahkan iblis yang dilawannya.

Pada Arc The Swordsmith Village musim ketiga Genya  melawan Gyokko dan Hantengu . Yang mengejutkan Tanjiro, Genya tidak hanya menggunakan senapan dalam gaya bertarungnya yang tidak memang tidak biasa di kalangan para pemburu iblis. Ternyata secara tiba-tiba dia berubah menjadi setengah iblis.

Kerja Transformasi Iblis Genya Shinazugawa di Demon Slayer

Berbeda dengan adik perempuan Tanjiro, Nezuko Kamado, Genya tidak benar-benar berubah menjadi iblis karena detail penting bahwa dia tidak pernah mengonsumsi darah Muzan Kibutsuji.

Sebaliknya, “transformasi” iblis Genya adalah analogi iblis di mana Genya meminjam sifat-sifat utama dan kekuatan iblis untuk bertarung secara seimbang dengan iblis.

Genya, yang tidak pernah menguasai gaya pernapasan tertentu atau teknik pernapasan konsentrasi total. Alternatifnya, Genya berlatih Repetitive Action dari Batu Hashira, Gyomei Himejima.

Hal ini memungkinkan Genya berhasil meniru karakteristik iblis dan efek pernapasan konsentrasi total pada saat yang bersamaan.

Genya harus memanfaatkan konsentrasi yang intens selama pertempuran untuk mempertahankan bentuk ini, jadi dia membacakan serangkaian nyanyian Buddha, khususnya doa Amida Sutra, untuk lebih memfokuskan kekuatannya.

Transformasi Genya ada setelah dia menggigit iblis dan memakan dagingnya. Ini memberi Genya fisik seperti iblis, dianataranya mata yang menghitam, urat menonjol, taring, dan bahkan warna baru pada rambutnya.

Tindakan inilah yang membuat Genya cukup tangguh untuk bertahan dalam pertarungan, sementara konsumsi daging iblisnya memberinya ketangguhan iblis dan sifat regenerasi, yang asing bagi Pembunuh Iblis lainnya.

Kecepatan Genya juga meningkat saat dia dalam kondisi transformasi sehingga dia bahkan mampu mengimbangi Iblis Bulan Atas.

Tinggalkan Balasan