Penjelasan Kekuatan dan Masa Kecil Shigaraki Tomura

Anime327 Dilihat

Shigaraki Tomura merupakan antagonis utama di My Hero Academia. Dia melakukan beberapa kejahatan yang tidak bisa dimaafkan, termasuk menculik Bakugo, berkonspirasi dengan Overhaul, dan memimpin serangan frontal terhadap warga sipil dengan Paranormal Liberation Front.

Namun, identitas Shigaraki Tomura  lebih dari sekadar catatan kriminalnya. Shigaraki Tomura  adalah seorang pemuda tragis yang menghadapi  trauma masa kecil, dan trauma inilah yang menjadikannya seperti sekarang ini. Jika semua itu tidak terjadi, kemungkinan besar Tomura Shigaraki akan menjalani kehidupan normal, mungkin menjadi Pro Hero.

Berikut di bawah ini terdapat penjelasan kekuatan dan masa kecil Shigaraki Tomura, yang wajib diketahui.

Keunikan “Decay” Shigaraki Tomura  yang Mengerikan

Kekhasan asli Shigaraki Tomura  adalah “Decay.” Ia dapat menghancurkan bahan organik atau anorganik kapan pun ia menyentuhnya dengan jari. Setelah satu sentuhan, pembusukan dengan cepat menyebar ke seluruh benda atau tubuh. Satu-satunya cara untuk menghentikan proses pembusukan adalah melalui amputasi. Quirk Shigaraki juga dapat menghancurkan objek atau individu yang belum disentuhnya jika berada dekat dengan materi aslinya. Misalnya, di Kota Deika, Shigaraki menghancurkan seluruh bangunan dan warga sipil menjadi debu.

Terlebih lagi, ia mewarisi quirk All For One. Kekuatan All For One memungkinkan Tomura mencuri dan memberikan quirks; namun, Tomura kebanyakan mencuri kebiasaan untuk penggunaan pribadinya. Tomura memiliki banyak keunikan, termasuk regenerasi super, pencarian, dan gelombang radio. Dia juga memiliki akses ke pikiran pengguna All For One sebelumnya.

Tomura tergolong penjahat paling kuat, melampaui mentornya, All For One. Kekuatan fisik dan keterampilan taktis Tomura menonjolkan kehebatannya sebagai penjahat. Salah satu pertarungan penting yang menunjukkan peningkatan kekuatan, refleks, dan daya tahannya adalah pertarungannya melawan beberapa Pahlawan Pro yang mencoba menghentikan transfer All For One ke Tomura. Di Musim 6, Episode 7, “Disaster Walker,” Tomura menahan serangan dari Endeavour dan Ryukyu.

Dia juga secara strategis menembak Eraser Head dengan Peluru Penghancur Quirk di kakinya untuk mencegah Eraser Head menetralkan quirknya. Tomura Shigaraki telah membuktikan kepada para pahlawan dan penjahat bahwa dia berbahaya

Tomura Shigaraki awalnya dikenal sebagai Shimura Tenko. Dia dibesarkan dalam rumah tangga yang ketat. Ayahnya, Shimura Kotaro, melarang anaknya berbicara tentang pahlawan, terutama nenek mereka, Nana Shimura, yang saat itu merupakan pengguna One For All. Kotaro memiliki pandangan pesimis terhadap pahlawan karena ibunya, Nana Shimura, mengirimnya ke panti asuhan dengan imbalan melindungi warga sipil sebagai pahlawan. Dia membenci ibunya karena membuat pilihan ini.

Masa Kecil Traumatis Shigaraki Tomura dan Dampaknya terhadap Identitasnya

Tomura sering diabaikan dan dianiaya oleh ayahnya, Kotaro. Ayahnya akan membuatnya kelaparan atau meninggalkannya di luar dalam cuaca dingin. Tindakan tersebut membuat Tomura membenci ayahnya, bahkan diwujudkan dengan Tomura yang terus-menerus menggaruk tubuhnya. Suatu hari, Tomura dan adiknya, Hana, memasuki ruang belajar ayah mereka untuk melihat foto nenek mereka, Shimura Nana. Tomura dan Hana mendapat masalah, tapi Tomura-lah yang menerima hukuman. Hana menyalahkan Tomura sebagai orang yang mengajaknya untuk masuk ke kamar Kotaro. Kotaro menghukum keras Tomura sementara keluarganya berdiri di sana dan menonton. Segera setelah itu, kekhasan Pembusukan Tomura muncul, dan dia menyerang seluruh keluarganya. Tomura meminta bantuan ayahnya, tapi Kotaro memutuskan untuk menyerangnya, meninggalkan bekas luka di wajah Tomura.

Bisa dibilang, Tomura tidak memiliki kebencian yang mendalam terhadap keluarganya meskipun dia menderita dan dianiaya oleh ayahnya. Namun, dia menyadari kurangnya cinta dan dukungan telah berkontribusi pada pandangan buruknya terhadap kehidupan, hubungan, dan masyarakat. Dia memiliki kebencian yang besar terhadap pahlawan karena kebencian ayahnya terhadap nenek Tomura.

Tinggalkan Balasan