Activision Blizzard, yang saat ini sedang dalam proses akuisisi oleh Microsoft, terlihat akan melepas divisi Esports mereka. Baru-baru ini, perusahaan tersebut telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 50 pegawai divisi tersebut.
Selain itu, pengembang game Overwatch juga sedang mempersiapkan perubahan besar untuk Overwatch League (OWL) dengan mengakhiri sistem franchise kota yang selama ini digunakan.
Overwatch League Terancam Tutup?

Overwatch League Terancam Tutup?
Informasi mengenai pemutusan hubungan kerja ini datang secara tiba-tiba bagi pegawai divisi Esports. Salah satu pegawai tersebut mengungkapkan bahwa pemutusan hubungan kerja ini berpotensi mengancam kelangsungan Overwatch League (OWL) dan World Series Warzone.
Sebelumnya, pada bulan Maret 2021, Activision Blizzard juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 50 pegawai divisi Esports. Menurut sumber dari mantan pegawai perusahaan tersebut, Activision Blizzard mungkin akan melepas Divisi Esports secara keseluruhan.
Dalam rapat keuntungan yang dilakukan oleh Activision Blizzard, terdapat laporan mengenai perjanjian baru untuk tim-tim Overwatch League. Tim-tim yang tergabung dalam liga franchise Overwatch akan melakukan voting untuk menentukan kelangsungan liga tersebut. Jika tim tidak memilih untuk melanjutkan liga, mereka akan menerima biaya pemutusan sebesar 6 Juta USD.
Biaya pemutusan yang ditawarkan oleh perusahaan ini terlihat cukup rendah jika dibandingkan dengan harga spot liga sebelumnya, yang berkisar antara 20 Juta USD dan bahkan naik menjadi 30 Juta USD untuk tim yang bergabung pada Season 2 tahun 2019.
Kepopuleran Overwatch League Semakin Menurun

Kepopuleran Overwatch League Semakin Menurun
Meskipun Overwatch League awalnya sangat kuat dan populer, namun kestabilannya semakin terguncang seiring berjalannya waktu. Pandemi yang terjadi pada tahun 2020 menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi hal ini.
Pada saat pandemi, format liga yang sebelumnya diadakan secara offline harus beralih menjadi online, yang berdampak pada penurunan pendapatan tim-tim karena tidak adanya pertandingan offline. Meskipun pertandingan offline kembali diadakan pada tahun 2021, tidak banyak perubahan yang terjadi dalam hal keuntungan.
Selain itu, perpindahan Overwatch League dari platform Twitch ke YouTube juga menyebabkan penurunan jumlah penonton. Skandal-skandal yang terjadi juga membuat beberapa sponsor berhenti mendukung liga ini.
Baca Juga
Selain itu, Overwatch 2 dan game-game Blizzard lainnya sekarang tidak tersedia di Cina setelah kerja sama dengan publisher NetEase berakhir, yang berdampak pada penurunan ekosistem liga ini karena tim-tim dari Cina tidak lagi berpartisipasi dalam liga.
Beberapa pemilik tim Overwatch League juga mengklaim bahwa mereka tidak lagi mendapatkan keuntungan dari liga ini. Dengan berbagai faktor tersebut, kemungkinan besar liga ini akan tutup dalam waktu dekat.
Namun, ada potensi perubahan yang dapat membuat ekosistem esports game Overwatch menjadi lebih baik di masa depan jika hasil voting dan perubahan sistem yang direncanakan dapat diimplementasikan.