Pro Player Valorant Asal Korea Terlibat Kontroversi Rasisme dengan Pemain Indonesia

Games797 Dilihat

Pro Player Valorant – Kabar mengejutkan datang dari gim PvP populer Valorant karya Riot Games. Baru-baru ini, terungkap bahwa seorang pemain profesional asal Korea Selatan terlibat dalam tindakan rasis terhadap salah satu pemain Valorant dari Indonesia.

Mengapa hal ini terjadi? Penasaran? Mari kita bahas bersama!

Pemain Pro Valorant Korea Bersikap Rasis kepada Pemain Indonesia

Pro player Korsel bertindak rasis ke Fl1pzjder, pemain pro asal Indonesia

Pro player Korsel bertindak rasis ke Fl1pzjder, pemain pro asal Indonesia

Informasi ini muncul dari seorang pemain profesional sekaligus YouTuber Valorant bernama Fl1pzjder. Melalui video langsungnya, dia terlihat sedang bermain melawan beberapa pemain, termasuk salah satu pemain profesional yang dikenal sebagai NtH (Northeption) Tenten.

Ketika berada dalam satu sesi bermain, Fl1pz seperti biasa bertarung melawan pemain lain sambil melakukan siaran langsung. Namun, tiba-tiba Tenten mengeluarkan ejekan dengan kata-kata “f**k Indian” kepada Fl1pz.

Viral di forum komunitas resmi

Viral di forum komunitas resmi

Hal ini menjadi topik hangat di forum komunitas resmi. Beberapa pemain menyatakan kekecewaan mereka terhadap tindakan gegabah Tenten.

Namun, ada juga yang menganggapnya sebagai bahan candaan karena Tenten salah mengira bahwa Fl1pz adalah pemain asal India, padahal dia adalah pemain asal Indonesia.

Tenten sempat memberikan klarifikasi melalui Twitter, mengklaim bahwa Fl1pz juga melakukan komentar rasis terhadapnya. Namun ketika Fl1pz menanyakan bukti atas tuduhan itu, Tenten justru menghapus cuitannya dan bungkam setelahnya.

Jika tertarik, kalian dapat melihat klip video di sini.

Bukan Kasus Pertama dalam Dunia E-sports

Hunter “SicK” Mims

Hunter “SicK” Mims

Ternyata, rasisme bukan hal baru dalam dunia e-sports. Setelah diselidiki, beberapa pemain profesional dalam gim-gim karya Riot Games terpaksa mundur karena terlibat dalam perilaku rasis.

Salah satunya adalah Hunter “SicK” Mims, pemain profesional sekaligus streamer dari tim Sentinels asal Amerika Serikat yang tertangkap berkata-kata rasis di akun Twitternya. Selain SicK, ada juga kasus Mori dari KRÜ Esports yang mendapatkan sanksi karena melanggar aturan terkait rasisme, homofobia, dan perilaku tidak pantas lainnya dalam permainan.

Baca Juga

Kejadian-kejadian ini menunjukkan bahwa rasisme masih menjadi isu serius yang harus ditangani dengan tegas dalam dunia e-sports. Industri game dan komunitasnya harus terus mempromosikan sikap inklusif, menghormati keragaman, dan menentang segala bentuk diskriminasi.

Rasisme merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi dalam lingkungan game, dan tindakan tegas harus diambil untuk memberantasnya. Perusahaan pengembang game seperti Riot Games memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pemain dan pemain profesional mereka memegang teguh nilai-nilai kesetaraan dan saling menghormati.

Tentu saja, tanggung jawab ini juga ada pada para pemain itu sendiri. Kita sebagai pemain harus aktif dalam menciptakan lingkungan game yang ramah dan bebas dari diskriminasi.

Terakhir, mari kita berharap bahwa insiden-insiden seperti ini dapat menginspirasi perubahan positif dalam komunitas game dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya saling menghormati tanpa memandang suku, ras, atau asal-usul.

Tinggalkan Balasan